Minggu, 10 Juli 2011

BELAJAR DARI PROSES KEHIDUPAN


Para pembaca -
Yang budiman,-
Pada edisi bule- tin kreatif kali ini
kita menampil -kan sosok wani-ta, dia adalah : Kepala Tata -
Usaha MTsN. - Tembelang.Siapakah dia ? Dia adalah Ibu Luluk Masyhuratin Ni,mah, S. Pd. Beliau dilahirkan di Jombang pada 10 Oktober 1963 yang lalu. Saat ini, beliau berdomisili di Perum Sambong Indah Blok K-3 Jombang.
Ibu Ka TU kita ini, mengawali pendidikannya di SDN Sentul I (1975 ), kemudian nyantri di Pondok Pesantren “ Persis “ Bangil selama 6 tahun dan lulus tahun 1981, lalu menempuh sarjana muda di Uneversitas Muhammadiyah Surabaya dan terakhir mengambil S-1 di Universitas Kanjuruan Malang.
Dari pernikahannya, beliau dikaruniai 1 orang putri dan 2 orang putra. Putri pertama bernama Savira Mega Putri. Dia duduk di semester akhir jurusan Sasatra Ingris di Univesrsitas Erlangga Surabaya. Putra kedua bernama Novian Nurdiansyah. Dia duduk di kelas X SMA Muhammadiyah I Jombang dan yang terakhir bernama Izzuddin Farikhi yang saat ini duduk di kelas VII SMP Muhammadiyah I Jombang.
Awal karir beliau dimulai sejak tahun 1991. Saat itu beliau di tugaskan di MTsN.Tambakberas Jombang sebagai staf Tata Usaha, kemudian tahun 2003 beliau mutasi ke MTsN. Tembelang. Setelah 1 tahun, beliau harus menghadapi situasi dan jabatan baru yaitu sebagai Kepala Tata Usaha di MTsN. Bakalan Rayung dan pada tahun 2008 beliau kembali ke MTsN. Tembelang tercinta ini sampai saat ini.
Ada yang menarik dari beliau dan itu perlu kita acungi jempol. Sebagai single parent, beliau tidak pernah menjadikan kondisi dirinya sebagai tantangan dan halangan dalam mengahadapi hidup ini. “ Bagi saya, menjadi single parent itu bukanlah menjadi halangan, tapi menjadi pemacu dan motivasi untuk bekerja lebih baik dan saya tidak pernah melihat halangan atau rintangan dalam hidup saya, karena tantangan bagi saya harus di selesaikan “ tegas beliau.
Bahkan beliau berpesan untuk kita, agar melihat segala sesuatu itu dari proses, bukan hasil, karena dari prose situ kita akan melihat keras dan pahitnya perjuangan yang bisa mengantarkan kita pada manisnya kemenangan. Beliau mengibaratkan kupu-kupu. Kita melihat kupu-kupu itu indah. Tapi kita seringkali lupa bahwa kupu-kupu itu untuk menjadi cantik dan indah itu harus melewati serangkaian proses yang menyulitkan bahkan menyakitkan. Mulai dari ulat yang ditakuti dan dihindari, bersembunyi dan terasing di balik kepompong, sampai akhirnya menjadi makhluk yang indah dan di cintai.
“ Jadi anak-anak, berproseslah sejak sekarang dengan sungguh-sungguh, yakin dan jangan lupa berdoa, teguhkan niat belajar kalian dengan langkah pasti untuk menuju impian. Anak pelajar adalah anak yang pandai menggunakan waktu luangnya untuk belajar “ lanjut beliau dalam pesannya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup beliau yang barangkali bisa pula untuk contoh dan teladani.

Experience Is The Best Teacher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar