Minggu, 17 April 2011

BERMODAL IKHLAS DAN TANGGUNG JAWAB


Para pembaca yang budiman, kami kembali menampil - kan profil buletin yang lalu sebab kami ang gap pada penerbitan yang la-lu kurang maksimal. Masih ingat kan….? Yaitu tentang tokoh nomor satu di MTsN. Tembelang kita tercinta ini, siapakah itu ? Beliau adalah Bapak Moh. Imron, M. Pd.I. Beliau terlahir di Jombang pada 5 Juni 1957. Beliau berdomisili di desa Plandi Jl. K.H. Idris Rt. 17 No. 36 Jombang. Pendidikan beliau diawali di MI Manbaul Ma’arif Denanyar ( 1974 ), MTsAIN Denanyar ( 1974 ), MAAIN Denanyar (1977 ), Sarjana Muda Unhays ( 1983 ), S1 ( 1995 ), dan S2 ( 2008 ).
Beliau mempunyai seorang istri yang cantik dan sholehah yaitu Ibu Husnul Fadlilah, S. Pd.I.. dari pernikahannya beliau dikaruniai 4 orang putrid, yaitu : 1. Lailatul Muniroh ( guru ), 2. Ilfi Mustaqimah ( Mahasiswa ), 3. Iva Mah-mudah ( pelajar ), dan 4. Fitri Khalimah
( pelajar ).
Pengalaman kerja bapak kita ini bias dibilang sudah sangat banyak makan asam garam dunia pendidikan karena karir beliau sudah dimulai sejak tahun 1980 sebagai GTT di MTs Manbaul Khoirot Gempolpahit, 1981-1982 GTT di MTs. Darul Ulum Waru Sidoarjo, 1983-1986 menjadi TKS BU TSI ( Badan Tenaga Sukarela Indonesia ) di Jember dan Banyuwangi serta GTT di SMPN Mayang Jember, 1987- sekarang menjadi guru di MMA PP. Bahrul Ulum Tambakberas, 1991-2007 diangkat menjadi PNS di MTsN Plandi, 2007-2009 beliau dipercaya sebagai Kepala Madrasah-
di MTsN. Mojoagung, dan 2009 – Sekarang Sebagai Kepala Madrasah di MTsN. Tembelang.
Kesan beliau selama menjadi kepala MTsN adalah bahwa jabatan adalah amanah yang yang harus dilaksanakan dengan ikhlas dan tanggung jawab. Walaupun dulu MTsN. Mojoagung jarak tempuhnya jauh dari kediaman beliau tetapi hal itu tetap dilaksanakan dengan tabah dan ikhlas apalagi sekarang yang nota bene tempat kerja dengan kediaman beliau lebih dekat.
Tentang kendala, suka duka dalam bersosialisasi dengan guru dan karyawan serta siswa dan wali murid adalah hal yang sama. Pesan beliau kepada kita adalah “ percayalah bahwa beliau sanggup memimpin kita dari segi Managerial dan Profesionalisme. Kepada guru dan karyawan : “ Tingkatkan etos kerja dan ciptakan prestasi “. Kepada Siswa/siswi : “ taatilah tata tertib madrasah, bersemangatlah dalam belajar dan tunjukkan akhlaqul karimah sebagai generasi dari MTsN. Tembelang ”.

BERPACU DENGAN WAKTU


Kalau ada pepatah “ Lan tarji’al ayyaamul lati madhot “ tidak akan kembali hari-hari yang telah lewat. Itulah yang harus menjadi renungan setiap siswa kelas 9 khususnya. Satu detik, satu menit, satu jam, bahkan mungkin satu hari, minggu, dan bulan sedikit saja terlewati dengan sia-sia, maka akan membuahkan sebuah penyesalan yang amat dalam.
Kelas Sembilan memang harus berpacu dengan waktu. Menata dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya. Sebab selangkah demi selangkah ujian akan di lalui. Tidak ada waktu untuk bersantai ria. Waktu akan terus memburu dan memburu. Sedikit saja mereka lengah, maka akan terlindas oleh waktu. “ al waktu kas saifi illam taktokhu qotho’aka “ waktu itu laksana pedang bila engkau tidak memotongnya maka engkaulah yang akan terpotong.
Kelau sejenak menoleh ke belakang, dari tanggal 7-12 maret 2011 ujian semester. 14-18 maret 2011 UAM. 28-31 maret 2011 try out 1. 4-8 april 2011 try out 2.Dan begitulah akan terus ujian dan ujian sampai pada puncaknya adalah UJIAN NASIONAL.
Yang menjadi pertanyaan, adakah ujian dan try out yang dilalui menjadi CIRMIN diri ? sehingga melahirkan sebuah perubahan dan peningkatan nilai. Jawabannya ada pada diri masing-masing. Dan waktu pula nanti yang akan menjawabnya. SUKSES atau GAGAL itulah kenyataan yang nanti harus di terima. Seberapa USAHA yang dilakukan sebesar itu pula HASIL yang akan diterima. Ingatlah..! bahwa PENYESALAN itu seringkali datang TERLAMBAT.***