Minggu, 14 Agustus 2011

BEKERJA, BERDO'A DAN BERAMAL

Muda dan berwibawa itulah gambaran sosok tokoh profil kita kali ini. Beliau pasti sudah tidak asing lagi di tengah-tengan sis-wa dan siswi MTsN. Tembelang karena keseharian beliau selalu ber gelut dengan uru -san siswa. Siapakah beliau ? Beliau adalah Bapak Suwarso, S. Pd. Saat ini, beliau berdomisili di Dusun Klampisan Desa Tondowulan Plandaan Jombang.
Tokoh muda kita ini. yang kelahiran 15 Mei 1981 memang tergolong guru yang paling muda di antara guru-guru MTsN. Tembelang. Sebab, ketika beliau diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) juga masih dalam usia yang relative muda. Namun walaupun demikian beliau adalah sosok yang tegas dan berwibawa.
Perjalanan pendidikan beliau di awali di SDN Marmoyo, kemudian MTs. Manbaul Khoirot Jombang, MA Ma’arif 1 Jombang, STKIP PGRI Jombang ( S-1 ).
Dari pernikahannya dengan Nur Faizah S. Pd.I., beliau dikaruniai 2 orang putri. Yang pertama bernama : Azka Wardah Alifiah ( 4 tahun ) dan yang kedua bernama : Cahya Aulia Azzah ( 3 Bulan ).
Perjalanan karir beliau sebagai seorang guru diawali dari sebagai Guru Honorer, yaitu : di MTs. Abu Huroiroh Jombang ( 2002-2005 ), MAN Denayar Jombang ( 2004-2005 ), MTs. Riyadlotul Fallah Plandaan Jombang ( 2002-2010 ). Ke -
mudian diangkat sebagai PNS tahun 2005 di MTsN. Tembelang ini sampai sekarang.
Walau masih relative muda dan masa mengajar di MTsN. Tembelang ini belum terlalu lama, tapi di mata para siswa cukup berwibawa. Lebih-lebih lagi kapasitasnya sebagai Waka Kesiswaan yang telah digelutinya selama kurang lebih empat tahun ini.
Ada hal yang menarik dari sisi kehidu-pannya. “ Bekerja, berdoa dan beramal “ itulah prinsip hidupnya. Bekerja memang suatu hal yang harus dicari dalam hidup ini sebagai bentuk ikhtiar, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat dan berdoa adalah penopangnya sebagai wujud rasa tawakkal kepada sang kholiq “ Waidza azamta fatawakkal alallah “. Tapi tentunya 2 hal di atas belumlah cukup sebab manusia juga di tuntut untuk bisa beramal sholeh sebagai investasi ukhrowi. Sehingga tidak digolongkan orang-orang yang merugi sebagaimana di isyaratkan Allah dalam surat Al-Ashr “ Illal ladziina aamanuu wa amilus shoolihaat “.
“ SOPO TEMEN BAKAL TINEMU “ demikian pesan beliau untuk kita. Memang, apapun yang kita lalukukan tentu kita akan mendapat balasannya. Baik buruknya tergantung diri kita sendiri. Lebih-lebih lagi karena hidup ini hanya sesaat. Kapan dan di mana akhir kehidupan pasti kan datang. Untuk itu ingatlah “ Hidup hanya sesaat, ingatlah terus kematian akan selalu datang. Sudah siapkah bekal yang akan kita bawa “ lanjut pesanbeliau untuk kita. ***

Minggu, 10 Juli 2011

DEKAT DI MATA DEKAT DI HATI


Shorim min ghairi syiddah” itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan kepribadian tokoh profil kita kali ini. Beliau pasti sudah tidak asing lagi di tengah-tengan keluarga MTsN. Tembelang. Siapakah beliau ? Beliau adalah Bapak Mohammad Fauzi, M. Pd. Saat ini, beliau berdomisili di Desa Banjarsari Bandar Kedungmulyo Perak Jombang.
Tokoh muda kita ini. yang kelahiran 14 Agustus 1973 memang tergolong guru yang paling muda di antara guru-guru MTsN. Tembelang yang saat ini mencapai Gol-IV. Sebab, ketika beliau diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) juga masih dalam usia yang relative muda. Namun walaupun demikian beliau adalah sosok yang disegani.
Perjalanan pendidikan beliau di awali di SDN Banjarsari, kemudian SMPN I Perak, SMU Muhammadiyah Jombang, IKIP PGRI Kediri ( S-1 ) dan terakhir UHAMKA Jakarta ( S -1 ).
Dari pernikahannya dengan Ifayatul Masluchah, beliau dikaruniai 1 orang putra dan 1 orang putra. Yang pertama bernama : Fafa Zinedine Zidane Fauzi ( 6 tahun ) dan yang kedua bernama : Fafa Azarin Rosendriya Fauzi ( 1 tahun ).
Perjalanan karir beliau sebagai seorang guru olahraga tergolong mulus dan lancer saja. Sebab, sejak di angkat sebagai PNS tahun 1998 di MTsN. Tembelang ini sampai sekarang belum pernah dimutasi ke tempat manapun. Bahkan beliau termasuk yang memolopori hijrahnya MTsN. Tembelang dari YPI Praja Putra hingga menjadi MTsN. Tembelang yang mandiri seperti saat ini.
Masa kerja 13 tahun di MTsN. Tembe-lang, merupakan perjalanan yang cukup matang. Dan kiprah beliau dari sebagai PKM Kesiswaan, Wakil Kepala Madrasah, PKM Pengembangan Mutu dan saat ini adalah PKM Kurikulum sudah banyak sumbangsih pemikiran yang beliau berikan demi kebaikan dan kemajuan MTsN. Tembelang ini.
Dengan pribadi yang “ Shorim min ghairi syiddah “ tegas tapi tanpa menggunakan kekerasan, inilah yang menjadikan beliau selalu “ Dekat Di Mata Dekat Di Hati “ di kalangan para siswa. Sebagai sosok yang humoris beliau selalu dekat dengan siswa. Walaupun demikian tetap tidak mengurangi kepribadian beliau sebagai guru yang berwibawa dan disegani. Bahkan beliau seringkali menjadi tumpuan pertanyaan para alumni tentang MTsN. Tembelang. Ini menggambarkan bahwa beliau adalah sosok yang selalu terkenang di hati para Alumni.
Para pembaca yang budiman. Tentu banyak yang bisa kita pelajari dari kepribadian beliau. Bahwa ternyata untuk menjadi seorang yang berwibawa tidak harus dengan kekerasan. Dan dengan pribadi yang humoris serta dekat dengan siapapun akan menjadikan kita kan selalu di ingat dan dikenang. Ibarat pepatah “ Gajah mati meninggalakan gading dan manusia mati akan meninggalkan nama “. Artinya kita akan selalu diingat dan dikenang karena kebaikan-kebaikan kita kepada orang lain. *****
“Berbuatlah kebaikan walau hanya dengan senyuman”

UJIAN UNTUK BELAJAR ATAU BELAJAR UNTUK UJIAN


Mama Farichah baru datang dari shoping. Ketika masuk rumah, ia melihat anaknya sedang serius belajar.
“ Belajar, cha ? “
“ Ya, Ma. Besok ujian semester “
Sepotong percakapan tadi seringkali kita temui sebagai gambaran kondisi siswa saat ini. Dia akan lebih serius belajar apabila sudah dihadapkan pada sebuah ulangan atau ujian. Hal itu mungkin masih bisa dikatakan lumayan, sebab juga tidak sedikit siswa yang mau ujian atau tidak juga tidak mau belajat alias “ No Rekent “ (tidak punya perhatian sama sekali – Red). Ini sebuah kondisi yang fantastis atau memperihatinkan ?.
Kalau kondisinya demikian, berarti siswa masih memiliki pemahan bahwa “ Belajar Untuk Ujian “. Artinya, setiap kali akan menghadapi ujian – Ulangan Harian, Mid Semester, Ujian Semester, Try Out, UAM, bahkan mungkin juga UN – baru dia akan belajar lebih serius.
Sebenarnya, pemahaman seperti ini adalah salah. Karena seharusnya “ UJIAN UNTUK BELAJAR “ bukan “ BELAJAR UNTUK UJIAN “. Artinya, ada ujian atau tidak siswa harus tetap belajar. Sehingga akan selalu siap ujian kapan dan di manapun. Dan seorang guru tidak akan menemukan jawaban “ TIDAK “ ketika tanpa pemberitahun dia akan mengadakan sebuah ulangan harian.
Inilah yang harus dicamkan pada diri setiap siswa dan bahkan mungkin harus dijadikan slogan agar siswa terbiasa untuk belajar bukan hanya ketika akan menghadapi ujian saja

BELAJAR DARI PROSES KEHIDUPAN


Para pembaca -
Yang budiman,-
Pada edisi bule- tin kreatif kali ini
kita menampil -kan sosok wani-ta, dia adalah : Kepala Tata -
Usaha MTsN. - Tembelang.Siapakah dia ? Dia adalah Ibu Luluk Masyhuratin Ni,mah, S. Pd. Beliau dilahirkan di Jombang pada 10 Oktober 1963 yang lalu. Saat ini, beliau berdomisili di Perum Sambong Indah Blok K-3 Jombang.
Ibu Ka TU kita ini, mengawali pendidikannya di SDN Sentul I (1975 ), kemudian nyantri di Pondok Pesantren “ Persis “ Bangil selama 6 tahun dan lulus tahun 1981, lalu menempuh sarjana muda di Uneversitas Muhammadiyah Surabaya dan terakhir mengambil S-1 di Universitas Kanjuruan Malang.
Dari pernikahannya, beliau dikaruniai 1 orang putri dan 2 orang putra. Putri pertama bernama Savira Mega Putri. Dia duduk di semester akhir jurusan Sasatra Ingris di Univesrsitas Erlangga Surabaya. Putra kedua bernama Novian Nurdiansyah. Dia duduk di kelas X SMA Muhammadiyah I Jombang dan yang terakhir bernama Izzuddin Farikhi yang saat ini duduk di kelas VII SMP Muhammadiyah I Jombang.
Awal karir beliau dimulai sejak tahun 1991. Saat itu beliau di tugaskan di MTsN.Tambakberas Jombang sebagai staf Tata Usaha, kemudian tahun 2003 beliau mutasi ke MTsN. Tembelang. Setelah 1 tahun, beliau harus menghadapi situasi dan jabatan baru yaitu sebagai Kepala Tata Usaha di MTsN. Bakalan Rayung dan pada tahun 2008 beliau kembali ke MTsN. Tembelang tercinta ini sampai saat ini.
Ada yang menarik dari beliau dan itu perlu kita acungi jempol. Sebagai single parent, beliau tidak pernah menjadikan kondisi dirinya sebagai tantangan dan halangan dalam mengahadapi hidup ini. “ Bagi saya, menjadi single parent itu bukanlah menjadi halangan, tapi menjadi pemacu dan motivasi untuk bekerja lebih baik dan saya tidak pernah melihat halangan atau rintangan dalam hidup saya, karena tantangan bagi saya harus di selesaikan “ tegas beliau.
Bahkan beliau berpesan untuk kita, agar melihat segala sesuatu itu dari proses, bukan hasil, karena dari prose situ kita akan melihat keras dan pahitnya perjuangan yang bisa mengantarkan kita pada manisnya kemenangan. Beliau mengibaratkan kupu-kupu. Kita melihat kupu-kupu itu indah. Tapi kita seringkali lupa bahwa kupu-kupu itu untuk menjadi cantik dan indah itu harus melewati serangkaian proses yang menyulitkan bahkan menyakitkan. Mulai dari ulat yang ditakuti dan dihindari, bersembunyi dan terasing di balik kepompong, sampai akhirnya menjadi makhluk yang indah dan di cintai.
“ Jadi anak-anak, berproseslah sejak sekarang dengan sungguh-sungguh, yakin dan jangan lupa berdoa, teguhkan niat belajar kalian dengan langkah pasti untuk menuju impian. Anak pelajar adalah anak yang pandai menggunakan waktu luangnya untuk belajar “ lanjut beliau dalam pesannya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari perjalanan hidup beliau yang barangkali bisa pula untuk contoh dan teladani.

Experience Is The Best Teacher

HARDIKNAS DAN INTROPEKSI DIRI


Upacara Senin tanggal 2 Mei 2011 lalu berbeda dengan upacara biasanya. Sebab upaca kali ini bertepatan dengan HARDIKNAS. Suasana sejuk dan matahari yang redup menyelimuti jalannya upacara. Sehingga menjadikan peserta upacara lebih tertib dan tenang karena matahari tidak terlalu menyengat.
Banyak hal yang disampaikan oleh kepala Madrasah yang bertindak sebagai Pembina upacara. Dalam amanatnya ia menyampaikan bahwa dengan peringatan hardiknas ini anak-anak diharapkan untuk meningkatkan PRESTASI DALAM BELAJAR DAN AKHLAQUL KARIMAH sebagaimana tercermin dalam misi dan visi madrasah “ Tingkatkanlah prestasi belajar kalian, tapi jangan lupa pula untuk meningkatkan akhlaqul karimah. Sebab akhir-akhir ini anak-anak banyak yang kurang memperhatikan disiplin dan tata tertib madrasah. Itu menggambarkan bahwa kalian masih kurang memperhatikan masalah akhlaq. Padahal kalian tahu visi dan misi madrasah adalah Menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah “ tegasnya.
Beliau Juga bnyak mengutip haditshadits nabi tentang menuntut ilmu “ Uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi “ tuntutlah ilmu dari buayan sampai liang lahat “ Uthlubul ilma walau bis shin “ tuntulah ilmu walau sampai ke negeri cina.
Intinya, dengan peringatan Hardiknas ini, kita harus bisa berinteropeksi diri. Sebagai guru, sejauh mana peran kita dalam rangka turut mencerdaskan bangsa. Sebagai siswa, seberapa besar kiprah kalian dalam dalam rangka memenuhi harapan guru, orang tua, bangsa dan Negara dalam belajar dan berprestasi sebagai generasi penerus bangsa. Sebab ditangan pemudalah maju mundurnya bangsa. “”

Minggu, 17 April 2011

BERMODAL IKHLAS DAN TANGGUNG JAWAB


Para pembaca yang budiman, kami kembali menampil - kan profil buletin yang lalu sebab kami ang gap pada penerbitan yang la-lu kurang maksimal. Masih ingat kan….? Yaitu tentang tokoh nomor satu di MTsN. Tembelang kita tercinta ini, siapakah itu ? Beliau adalah Bapak Moh. Imron, M. Pd.I. Beliau terlahir di Jombang pada 5 Juni 1957. Beliau berdomisili di desa Plandi Jl. K.H. Idris Rt. 17 No. 36 Jombang. Pendidikan beliau diawali di MI Manbaul Ma’arif Denanyar ( 1974 ), MTsAIN Denanyar ( 1974 ), MAAIN Denanyar (1977 ), Sarjana Muda Unhays ( 1983 ), S1 ( 1995 ), dan S2 ( 2008 ).
Beliau mempunyai seorang istri yang cantik dan sholehah yaitu Ibu Husnul Fadlilah, S. Pd.I.. dari pernikahannya beliau dikaruniai 4 orang putrid, yaitu : 1. Lailatul Muniroh ( guru ), 2. Ilfi Mustaqimah ( Mahasiswa ), 3. Iva Mah-mudah ( pelajar ), dan 4. Fitri Khalimah
( pelajar ).
Pengalaman kerja bapak kita ini bias dibilang sudah sangat banyak makan asam garam dunia pendidikan karena karir beliau sudah dimulai sejak tahun 1980 sebagai GTT di MTs Manbaul Khoirot Gempolpahit, 1981-1982 GTT di MTs. Darul Ulum Waru Sidoarjo, 1983-1986 menjadi TKS BU TSI ( Badan Tenaga Sukarela Indonesia ) di Jember dan Banyuwangi serta GTT di SMPN Mayang Jember, 1987- sekarang menjadi guru di MMA PP. Bahrul Ulum Tambakberas, 1991-2007 diangkat menjadi PNS di MTsN Plandi, 2007-2009 beliau dipercaya sebagai Kepala Madrasah-
di MTsN. Mojoagung, dan 2009 – Sekarang Sebagai Kepala Madrasah di MTsN. Tembelang.
Kesan beliau selama menjadi kepala MTsN adalah bahwa jabatan adalah amanah yang yang harus dilaksanakan dengan ikhlas dan tanggung jawab. Walaupun dulu MTsN. Mojoagung jarak tempuhnya jauh dari kediaman beliau tetapi hal itu tetap dilaksanakan dengan tabah dan ikhlas apalagi sekarang yang nota bene tempat kerja dengan kediaman beliau lebih dekat.
Tentang kendala, suka duka dalam bersosialisasi dengan guru dan karyawan serta siswa dan wali murid adalah hal yang sama. Pesan beliau kepada kita adalah “ percayalah bahwa beliau sanggup memimpin kita dari segi Managerial dan Profesionalisme. Kepada guru dan karyawan : “ Tingkatkan etos kerja dan ciptakan prestasi “. Kepada Siswa/siswi : “ taatilah tata tertib madrasah, bersemangatlah dalam belajar dan tunjukkan akhlaqul karimah sebagai generasi dari MTsN. Tembelang ”.

BERPACU DENGAN WAKTU


Kalau ada pepatah “ Lan tarji’al ayyaamul lati madhot “ tidak akan kembali hari-hari yang telah lewat. Itulah yang harus menjadi renungan setiap siswa kelas 9 khususnya. Satu detik, satu menit, satu jam, bahkan mungkin satu hari, minggu, dan bulan sedikit saja terlewati dengan sia-sia, maka akan membuahkan sebuah penyesalan yang amat dalam.
Kelas Sembilan memang harus berpacu dengan waktu. Menata dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya. Sebab selangkah demi selangkah ujian akan di lalui. Tidak ada waktu untuk bersantai ria. Waktu akan terus memburu dan memburu. Sedikit saja mereka lengah, maka akan terlindas oleh waktu. “ al waktu kas saifi illam taktokhu qotho’aka “ waktu itu laksana pedang bila engkau tidak memotongnya maka engkaulah yang akan terpotong.
Kelau sejenak menoleh ke belakang, dari tanggal 7-12 maret 2011 ujian semester. 14-18 maret 2011 UAM. 28-31 maret 2011 try out 1. 4-8 april 2011 try out 2.Dan begitulah akan terus ujian dan ujian sampai pada puncaknya adalah UJIAN NASIONAL.
Yang menjadi pertanyaan, adakah ujian dan try out yang dilalui menjadi CIRMIN diri ? sehingga melahirkan sebuah perubahan dan peningkatan nilai. Jawabannya ada pada diri masing-masing. Dan waktu pula nanti yang akan menjawabnya. SUKSES atau GAGAL itulah kenyataan yang nanti harus di terima. Seberapa USAHA yang dilakukan sebesar itu pula HASIL yang akan diterima. Ingatlah..! bahwa PENYESALAN itu seringkali datang TERLAMBAT.***